Analisis Kandungan Yodium Dalam Garam Beryodium Pada Wadah Penyimpanan Plastik Dan Kaca Selama 6 Hari Penyimpanan

https://doi.org/10.33860/jik.v13i1.28

Authors

  • Nurjaya Poltekkes Kemenkes Palu
  • Wery Aslinda Poltekkes Kemenkes Palu
  • Ni Sayu Kadek Sri Astuti Poltekkes Kemenkes Palu

Keywords:

Kandungan Iodium, Garam Beryodium, Wadah Penyimpanan

Abstract

Setiap tahun terdapat 39 juta bayi baru lahir beresiko memiliki kapasitas intelektual rendah akibat defisiensi yodium. Terdapat 5% ibu hamil yang kadar TSH dan TPO-Abnya meningkat. Konsekuensi defisiensi yodium dapat dihindari jika pada saat hamil ibu sejak awal mengkonsumsi yodium secara adekuat. Sumber yodium yang tersedia dan cukup murah adalah garam yang difortifikasi yodium. Namun, waktu penyimpanan, kondisi penyimpanan, dan jenis garam berpengaruh terhadap penurunan kandungan yodium dalam garam beryodium. Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan iodium pada garam beryodium dengan berbagai wadah penyimpanan selama penyimpanan 6 hari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel garam diambil secara acak di toko kelontong dengan merk dagang yang paling banyak digunakan konsumen di kota Palu dan sekitarnya. Wadah yang digunakan adalah wadah plastik dan wadah kaca. Setiap wadah dibagi dua, ada wadah transparan dan ada wadah yang tidak transparan (dibungkus). Penyimpanan dilakukan selama 6 hari dengan analisa kandungan yodium garam dilakukan pada hari ke 0, hari ke-2, hari ke-4 dan hari ke-6. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik wadah plastik maupun wadah kaca, terdapat penurunan kandungan yodium. Rata-rata persentase penurunan kandungan yodium terbesar terjadi pada penyimpanan dalam wadah plastik dan kaca yang transparan (9,49% dan 4,75%). Sedangkan pada wadah yang tidak transparan rata-rata penurunan kandungan yodiumnya sebesar 4,99% pada wadah plastik dan 3,18 % pada wadah kaca. Persentase penurunan kandungan yodium terbesar setiap dua hari penyimpanan terdapat pada garam yang disimpan dalam wadah plastik transparan yakni rata-rata sebesar 4,77%. Kesimpulan; Penyimpanan garam beryodium yang terbaik adalah dalam wadah kaca yang tidak transparan

References

1. Budiman B. Status Iodium Indonesia Saat Ini: Perlunya Penajaman Sasaran. Gizi Indon 2012; 35 (1) : 5 – 9
2. Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pelaksanaan Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Masyarakat. Kemenkes RI: Jakarta
3. Izati, Mahmudiono. Pola Konsumsi Makanan Sumber Yodium dan Goitrogenik dengan GAKY pada Anak Usia Sekolah di Ponorogo. Amerta Nutrt 2017; 88 – 97
4. Kemenkes RI, Badan Litbangkes RI 2010, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007. Kemenkes RI: Jakarta
5. Mafiyah. Muwakhidah. Penyimpanan Garam, Kualitas Yodium Dan Kadar Yodium Dalam Urin Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ampel II Boyolal. (Internet) 2013; 6 (2). Available from : http://www.e-jurnal.com/2015/05/penyimpanan-garam-kualitas-yodium-dan.html
6. Anthony A K, Hannah K. The Effect of Storage Conditions on The Levels of Iodine in Iodized Salt. Imperial Journal of Interdiciplinary Research 2017; 3 (1)
7. Permatasari. Stabilitas Kadar Iodium dalam Garam Fortifikasi Kalium Iodida (KI) menggunakan NaFeEDTA. Darussalam Nutrition Journal Mei 2017; 1 (1) : 8 - 15
8. Isananto, W. 2014. Mekanisme Reaksi Dekradasi Plastik Oxo-Degradabel. (Internet) (http://prosiding.bbkkp.go.id/index.php/SKKP/article/download/27/26)
9. Indraswati D. 2017. Pengemasan Makanan. Forum Ilmiah Kesehatan: Jakarta

Downloads

Published

2020-04-16

How to Cite

Nurjaya, Wery Aslinda, & Ni Sayu Kadek Sri Astuti. (2020). Analisis Kandungan Yodium Dalam Garam Beryodium Pada Wadah Penyimpanan Plastik Dan Kaca Selama 6 Hari Penyimpanan. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(1), 25–29. https://doi.org/10.33860/jik.v13i1.28

Issue

Section

Original Articles