Pelatihan Pemanfaatan Terapi Komplementer sebagai upaya Penanganan Dismenorhoe pada Remaja Putri

https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i3.1256

Authors

Keywords:

dismenorhoe, Adolescent, Complementary Theraphy

Abstract

Most women who have menstruated often experience menstrual pain (dysmenorrhea). As many as 12.5% ​​of teenage girls in Denpasar have been absent from school activities due to their dysmenorrhea. Other studies have shown that untreated dysmenorrhea will cause problems such as absenteeism from school, decreased academic achievement, adolescents tend to withdraw from relationships, and restrictions on daily activities. The purpose of this service activity is to increase the knowledge, understanding, and skills of young women regarding the use of complementary therapies as an effort to treat dysmenorrhea. Methods of conducting counseling about dysmenorrhea and its handling as well as training in the use of complementary therapies (warm water compresses, ginger water decoction, and exercise). The results of this activity were, of 30 teenagers around 96% experienced an increase in knowledge, understanding, and skills in overcoming dysmenorrhea non-pharmacologically (complementary therapy). The complementary therapy that was chosen the most by adolescents was warm water compresses (42%) then ginger water decoction (32%) and the rest chose exercise (22%). Suggestions for the Puskesmas It is better to provide counseling and training related to adolescent problems because one of the characteristics of adolescents is high curiosity so to avoid wrong information it must be facilitated with the right source of information.

ABSTRAK 

Sebagian besar wanita yang telah menstruasi sering mengalami nyeri haid (dismenorhoe), Sebanyak 12,5% remaja putri di Denpasar pernah absen dari kegiatan sekolahnya akibat dismenore yang dialami. Penelitian lain menunjukkan bahwa dismenorhoe yang tidak di obati akan menimbulkan masalah seperti ketidakhadiran remaja di sekolah, penurunan prestasi akademik, remaja cenderung menarik diri dari pergaulan dan adanya pembatasan aktivitas sehari – hari. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan para remaja putri terkait pemanfaatan terapi komplementer sebagai upaya penanganan dismenore. Metode pelaksaan penyuluhan tentang dismenorhoe dan penanganannya serta pelatihan pemanfaatan terapi komplementer (kompres air hangat, rebusan air jahe dan senam). Hasil dari kegiatan ini, dari 30 remaja sekitar 96% mengalami peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam mengatasi dismenorhoe secara non farmakologi (terapi komplementer). Adapun terapi komplementer yang paling banyak dipilih oleh remaja adalah kompres air hangat (42%) kemudian rebusan air jahe (32%) dan selebihnya memilih senam (22%). Saran bagi pihak Puskesmas Sebaiknya memberikan penyuluhan dan pelatihan yang terkait dengan permasalah remaja karena salah satu karakteristik remaja adalah rasa ingin tahu yang tinggi sehingga untuk menghindari informasi yang keliru harus difasilitasi dengan sumber informasi yang benar.

References

Acheampong, K., Baffour-Awuah, D., Ganu, D., Appiah, S., Pan, X., Kaminga, A., & Liu, A. (2019). Prevalence and predictors of dysmenorrhea, its effect, and coping mechanisms among adolescents in Shai Osudoku district, Ghana. Obstetrics and Gynecology International, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/5834159

Andriani, D., Hartinah, D., & Prabandari, D. W. (2021). Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Perubahan Nyeri Disminorhea. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(1), 171. https://doi.org/10.26751/jikk.v12i1.920

Arini, D., Saputri, D. I., Supriyanti, D., & Ernawati, D. (2020). Pengaruh Senam Yoga Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid Pada Remaja Mahasiswi Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya. Borneo Nursing Journal, 2(1), 46–54. https://akperyarsismd.e-journal.id/BNJ/artickel/view/16

Fernández-Martínez, E., Onieva-Zafra, M. D., & Parra-Fernández, M. L. (2019). The impact of dysmenorrhea on quality of life among Spanish female university students. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(5). https://doi.org/10.3390/ijerph16050713

Haditya, Y., & I Putu Adiartha Griadhi. (2018). Hubungan Faktor Penghalang Berolahraga Terhadap Tahap Perilaku Olahraga Berdasarkan Model Transteori Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Di Denpasar. 6(May), 2–3. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/artickle/view/29326

Joshi, T., Kural, M., Agrawal, D., Noor, N., & Patil, A. (2015). Primary dysmenorrhea and its effect on quality of life in young girls. International Journal of Medical Science and Public Health, 4(3), 381. https://doi.org/10.5455/ijmsph.2015.0711201472

Latthe, P., Latthe, M., Say, L., Gülmezoglu, M., & Khan, K. S. (2006). WHO systematic review of prevalence of chronic pelvic pain: A neglected reproductive health morbidity. BMC Public Health, 6(177), 1–7. https://doi.org/10.1186/1471-2458-6-177

Nurbaiti, H., Priyono, D., Harlia Putri, T., & Studi Keperawatan, P. (2021). Aroma Terapi Menurunkan Intensitas Dismenorea Primer Pada Remaja Putri: Literature Review. Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, 3, 25–39. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/KNJ/article/view/51985

Pratiwi, L. A., & Mutiara, H. (2017). Pengaruh Jahe terhadap Nyeri saat Menstruasi. Medical Journal of Lampung University, 6(1), 51–54. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1530

Redi Aryanta, I. W. (2019). Manfaat Jahe Untuk Kesehatan. Widya Kesehatan, 1(2), 39–43. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v1i2.463

Silaen, R. Ani, L. Putri, W. (2019). Prevalensi Dysmenorrhea Dan Karakteristiknya Pada Remaja Putri Di Denpasar. Jurnal Medika Udayana, 8(11), 1–6. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/ertickle/view/55489

Söderman, L., Edlund, M., & Marions, L. (2019). Prevalence and impact of dysmenorrhea in Swedish adolescents. Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica, 98(2), 215–221. https://doi.org/10.1111/aogs.13480

Sumiaty, S., Dupa, A. V. M., Suryani, L., & Ramadhan, K. (2021). Penurunan Intensitas Nyeri Menstruasi (Dysmenorrhae) dengan Kompres Hangat. Jurnal Bidan Cerdas, 3(1), 31–37. https://doi.org/10.33860/jbc.v3i1.130

Sumiaty, S., Suryani, L., Sundari, & Usman, andi nilawati. (2020). Traditional and complementary health care during pregnancy, labor, and postpartum in the Kaili ethnic culture. Enfermeria Clinica, 30(S2), 597–601.https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.07.169

Permenkes Nomor 37 tahun 2017 tentang pelayanan kesehatan tradisional integrasi, 4 Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadya Malang 724 (2017). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._37_ttg_Pelayanan_Kesehatan_Tradisional_Integrasi_.pdf

Umbu, A., Ari, M., & Qodir, A. (2020). Pengaruh hipnoterapi terhadap Penurunan Skala Nyeri Dismenore. Media Husada Journal of Nursing Science, 1(1), 69–72. https://mhjns.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjns/article/download/7/10

Wahyuni, Wahidah, Y., & Suwarto. (2020). Manfaat Active Stretching Exercise untuk menurunkan Dismenore Primer. University Research Colloquium, 190–196. http://repository.urecol.org/index.php/proceding/article/view/1064/1034

Zuraida, & Aslim, M. (2020). Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di Sma N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. MENARA Ilmu, XIV(01), 144–149. https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1871

Downloads

Published

2022-09-30

How to Cite

Sumiaty, S., Sakti, P. M. ., & Hasnawati, H. (2022). Pelatihan Pemanfaatan Terapi Komplementer sebagai upaya Penanganan Dismenorhoe pada Remaja Putri. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3), 626–633. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i3.1256

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.