Pencegahan Infeksi Cacing Usus pada Anak Melalui Sosialisasi Kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Kwarasan Grogol Sukoharjo
https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1062
Keywords:
kecacingan, soil transmitted helmint, nematodaAbstract
Worm infection is one of the public health problems in Indonesia that can cause nutritional deficiencies in the form of calories and protein, as well as blood loss (anemia) which results in decreased body resistance and causes growth and development disorders in children. Inadequate environmental sanitation, low economic conditions, and suitable weather or climate for the growth of worms are factors that cause high worm infections. Counseling to the village community aims to provide knowledge to the community about helminthiasis and how to prevent it. The method used is the lecture method, demonstration of how to wash hands properly and discussion. Previously, there was a laboratory examination carried out by taking soil samples in the neighborhood around the residents' houses which found the presence of hookworm eggs and larvae. The counseling was attended by 41 PKK women in Kwarasan village with a posttest score of 88% of the participants who attended an increase compared to the pretest score, while 7% of the participants who attended had a fixed posttest score compared to the pretest score. This shows that PKK mothers have gained better knowledge about intestinal worm infections in children and ways to prevent them.
ABSTRAK
Infeksi cacingan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang dapat menyebabkan kekurangan gizi yaitu berupa kalori dan protein, serta kehilangan darah (anemia) yang berakibat menurunnya daya tahan tubuh dan menimbulkan gangguan tumbuh kembang pada anak. Sanitasi lingkungan yang belum memadai, keadaan ekonomi yang rendah, dan cuaca atau iklim yang sesuai untuk pertumbuhan cacing merupakan faktor penyebab tingginya infeksi cacing. Penyuluhan kepada masyarakat desa ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang penyakit kecacingan dan bagaimana cara pencegahannya. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi cara cuci tangan yang benar dan diskusi. Sebelumnya ada pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dengan mengambil sampel tanah di lingkungan sekitar rumah warga ditemukan adanya telur dan larva cacing tambang (Hookworm). Penyuluhan dihadiri oleh 41 ibu-ibu PKK desa Kwarasan dengan nilai postest 88% peserta yang hadir mengalami peningkatan dibandingkan nilai pretest, sedangkan 7% peserta yang hadir memiliki nilai postest yang tetap dibandingkan dengan nilai pretest. Hal ini menunjukan bahwa ibu-ibu PKK telah mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang infeksi cacing usus pada anak dan cara-cara pencegahannya.
References
Ahada, U. H. A., Kusuma, I. D., Yesica, R. (2020). Laporan Kasus: Investasi Parasit Ancylostoma caninum, Trichuris vulpis dan Ctenocephalides canis Pada Anjing. Media Kedokteran Hewan, 31(3), 111-120. https://doi.org/10.20473/mkh.v31i3.2020.120-129
Anisa, S., Dalilah., Anwar, C. (2018). Hubungan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) dengan Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 200 Kelurahan Kemasrindo Kecamatan Kertapati Kota Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 50(2), 92-104. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mks/article/view/8553/0
Arifin, K., Kusnoto, K., Yudhana, A., Sunarso, A., Purnama, M. T. E., & Praja, R. N. (2019). Prevalensi Haemonchiasis Pada Kambing Peranakan Etawah di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner, 2(2), 108. https://e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/12769
Badan Pusat Statistik Sukoharjo. (2022). Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2021. Sukoharjo: Badan Pusat Statistik Sukoharjo. https://sukoharjokab.bps.go.id/publication/2021/02/26/168579a130b39528b943a8fc/kabupaten-sukoharjo-dalam-angka-2021.html
Charisma, A. M., Wahyuni, K. I., & Farida, E. A. (2018). Prevalensi Telur Cacing Nematoda Usus Soil Transmited Helmint (Sth) Dengan Metode Konsentrasi Pada Siswa Mi Sunan Ampel 1 Sidorogo-Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Journal of Pharmaceutical-care Anwar Medika, 2(2), 1–12. http://jurnal.stikesrsanwarmedika.ac.id/index.php/jpcam/article/view/30
Dharma, I. P. P. N., Oka, I. B. M., & Dharmawan, N. S. (2017). Prevalensi Infeksi Cacing Toxocara canis pada Anjing di Kawasan Wisata di Bali. Indonesia Medicus Veterinus, 6(3), 230–237. https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/36036?articlesBySameAuthorPage=2
Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. (2013). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. https://staff.ui.ac.id/system/files/users/lili.legiawati/publication/ilmu_penyakit_kulit_dan_kelamin.pdf
Fitri, J., Saam, Z., & Hamidy, M. Y. (2012). Analisis Faktor-Faktor Risiko Infeksi Kecacingan Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan, 6(2), 146–161. https://jil.ejournal.unri.ac.id/index.php/JIL/article/view/964
Halleyantoro, R., Riansari, A., & Dewi, D. P. (2019). Insidensi Dan Analisis Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang Pada Siswa Sekolah Dasar Di Grobogan, Jawa Tengah. Jurnal Kedokteran RAFLESIA, 5(1), 18–27. https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jukeraflesia/article/view/8927.
Irianto, K. (2013). Medical Parasitology. Bandung: Penerbit Alfabeta. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=910682
Lubis, Z. (2015). Pengetahuan Dan Tindakan Kader Posyandu Dalam Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 65. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3473.
Maria, A., Sorisi, H., Sapulete, I. M., & Pijoh, V. D. (2020). Prevalensi infeksi cacing usus soil transmitted helminths pada orang dewasa di Sulawesi Utara. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 7(2), 281–284. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JKKT/article/view/27659
Nareswari, A., R. (2015). Cutaneous Larva Migrans yang Disebabkan Cacing Tambang. Jurnal Kedokteran Unila, 5(9), 129–133. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/juke/article/view/646
Noviastuti, S. (2015). Infeksi Soil Transmitted Helminths. Jurnal Majority 4(8), 107–116. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1483
Prasetyo, H. N., & Prasetyo, H. (2018). Prevalence of Intestinal Helminthiasis in Children At North Keputran Surabaya At 2017. Journal Of Vocational Health Studies, 1(3), 117-120. https://e-journal.unair.ac.id/JVHS/article/view/9693
Rafika, R., Alang, H., & Hartini, H. (2020). Edukasi Cuci Tangan dan Pemeriksaan Telur Cacing Pada Kuku Tangan Siswa SD Inpres Pampang 1 Makassar. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 15–22. https://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/PJPM/article/view/71
Savitri, R. C., Oktaviana, V., & Fikri, F. (2020). Infeksi Toxocara canis pada Anjing Lokal di Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner, 3(1), 127. https://e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/13143
Sumanto, D. (2010). Faktor Risiko Infeksi Cacing Tambang Pada Anak Sekolah. Program Studi Magister Epidemiologi Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 6. https://core.ac.uk/download/pdf/11722932.pdf.
Wijaya, N. H., Anies, Suhartono, Hadisaputro, S., & S, H. S. (2016). Faktor Risiko Kejadian Infeksi Cacing Tambang pada Petani Pembibitan Albasia di Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 1(1), 15–24. Retrieved from https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk/article/view/3937
Wijaya, R. P. (2018). Prevalensi infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah pada petani di Kelurahan Ranowangko Kecamatan Tondano Timur Kabupaten Minahasa. Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik, 6(2), 310–313. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JKKT/article/view/22642.
Winita, R., Mulyati., & Hendri, A. (2012). Upaya Pemberantasan Kecacingan Di Sekolah Dasar. Journal Makara Kesehatan, 16(2), 65-71. https://media.neliti.com/media/publications/149659-ID-none.pdf
Yanti, F. (2020). Hubungan Kecacingan dan Kecukupan Gizi dengan Pertumbuhan Anak Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Sorkam Kiri Kecamatan Sorkam. Skripsi, 1–89. Retrieved from https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24814/151000527.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Dwi Haryatmi, Lilik Ariyanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License
You are free to:
- Share, copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt, remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.